Pengertian Polio, Jenis- jenis, Gejala, Penyebab, Pencegahan, Pengobatan

Polio

Pengertian Polio – Kebanyakan Penyakit Polio sering terjadi pada anak balita. polio dapat di cegah dengan cara imunisasi Polio. Tidak ada batas usia untuk melakukan Polio, Jadi jika tidak ingin terkena penyakit polio maka kita harus imunisasi. Polio merupakan penyakit penular, dimana ia menularkan penyakitnya melalui makanan atau kontak fisik dengan orang penyakit tersebut.
Namun, anehnya orang yang terkena penyakit Polio tidak sakit dan tidak ada gejala sedikit pun. Tapi, orang yang terkena penyakit polio akan mengalami kelumpuhan bahkan bisa sangat membahayakan.
Pada Kali ini saya akan membahas apa itu Polio? Apa gejalanya, apa penyebabnya, apa saja jenis polio itu dan bagaimana cara melakukan Perawatan polio serta Mencegah tertularnya Penyakit Polio?
Penyakit Polio

Pengertian Polio

Pengertian PolioPolio atau Polioyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudaj menular dan menyerang sistem saraf. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, bisa menyebabkan kesulitan bernapas, kelumpuhan, dan pada sebagian kasus menyebabkan kematian.
Pada tahun 2014 WHO menyatakan bahwa Negara Indonesia telah terbebas dari Penyakit Polio karena tersebar luasnya vaksinisasi Polio

Gejala Penyakit Polio

Pengertian Polio – Dari banyaknya orang yang terkena Polio bahwasannya mereka tidak sadar terinfeksi karena virus Polio pada awalnya hanya menimbulkan sedikit gejala atau bahkan tidak sama sekali, dan tidak membuat mereka menjadi sakitterinfeksi karena virus Polio pada awalnya hanya menimbulkan sedikit gejala atau bahkan tidak sama sekali, dan tidak membuat mereka menjadi sakit
Dikatakan bawha Polio terbagi menjadi tiga bagian yaitu Polio non-paralisis, Polio Paralisis, dan sindrom pasca-Polio.

Jenis-Jenis Polio

Polio terbagi menjadi 3 macam yaitu sebagai berikut :
A. Polio non-paralisis
Polio non-paralisis adalah jenis penyakit Polio yang tidak menyebabkan terjadinya kelumpuhan. Gejalanya tergolong ringan. Berikut ini adalah gejala Polio non-paralisis yang umumnya berlangsung antara satu hingga sepuluh hari yaitu seperti :
– Muntah
– Lemah otot
– Demam
– Meningitis
– Merasa letih
– Sakit tenggorokan
– Sakit kepala
– Kaki, tangan, leher, dan punggung terasa kaku dan sakit
B. Polios Paralisis
Polios Paralisis adalah tipe polio yang paling parah dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Polio paralisis bisa dibagi berdasarkan bagian tubuh yang terjangkit, seperti batang otak, seraf tulang belakang, atau keduanya.
Gejala awal polio paralisis sering kali sama dengan Polios non-paralisis, seperti sakit kepala dan Demam. Akan tetapi, yang sering terjadi dalam jangka waktu seminggu gejala polio paralisis akan muncul, diantaranya sakit atau lemah otot yang serius, kaki dan lengan terasa terkulai atau lemah, dan kehilangan refleks tubuh.
C. Sindrom Pasca-Polios
Sindrom Pasca-Polio sering menyerang orang yang umurnya rata-rata 30-40 tahun sebelumnya pernah menderita penyakit polio. Gejala yang sering terjadi di antaranya :
– Sulit bernapas atau menelan
– Sulit berkonsentrasi atau mengingat
– Persendian atau otot makin lemah dan terasa sakit
– Depresi atau mudah berubah suasana hati
– Gangguan tidur dengan kesulitan bernapas
– Mudah Lelah
– Massa otot tubuh menurun

Kondisi yang Bisa menyebabkan Polio

Penyakit Polio disebabkan oleh virus yang umumnya nasuk melalu makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan tinja dan virus Polio. Sama halnya seperti cacar, Polio hanya menjangkiti manusia. Dalam tubuh manusia, virus Polio menjangkiti tenggorokan dan usu. Selain kotoran, virus Polio juga bisa menyebar melalui tetesan cairan yang keluar saat penderitanya batuk atau bersin.
Orang-orang yang belum di vaksinisasi akan memiliki tingkat risiko terjangkit Polio yang tinggi jika melakukan atau mengalami hal-hal seperti berikut ini.
– Tinggal serumah dengan penderita Polio
– Sistem kekebalan tubuh yang menurun
– Pergi ke daerah dimana Polio yang banyak terjadi
– Telah melakukan operasi pengangkatan amandel

Langkah Perawatan Polio/Pengobatan Polio

Tahap awal Penyakit Polio yang dapat dilakukan dengan menanyakan gejala yang dialami pasien, apakah telah diberikan vaksin Polio sebelumnya atau melakukan kontak fisik dengan penderita Polio, dan melalui pemeriksaan fisik. Pemeriksaan sampel cairan serebrosnipal, tinja, atau lendir akan dilakukan untuk memastikan hasil diagnosis.
Belum ada pengobatan yang dapat menyebabkan polio jika virus Polio sudah menjangkiti seseorang. Namun ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai perawatan pendukung untuk mencegah komplikasi dan membuat penderita merasa lebih nyaman, seperti terapi fisik untuk mencegah hilangnya fungsi otot, obat Pereda nyeri, pola makan yang bernutrisi, istirahat yang cukup, dan alat bantu pernapasan jika diperlukan.
Disabilitas atau keterbatasan diri, kelainan bentuk kaki dan pinggul, serta kelumpuhan sementara atau permanen dapat terjadi akibat Polio paralisis. Operasi dan terapi fisik bisa dilakukan untuk mengatasi kelainan bentuk pada persendian.
Mencegah Terlular Penyakit Polio
Mencegah Terlularmya Penyakit Polio
Polio dapat dicegah dengan vaksinisasi yang bisa memberikan kekebalan terhadap penyakit Polio seumur hidup, terutama pada anak-anak.
Anak-anak harus diberikan empat dosis vaksin Polio tidak aktif, yaitu pada saat mereka berusia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan antara 1,5 tahun-2 tahun.
Vaksin Polis yang dimana virusnya tidak aktif memiliki kemungkinan mendekatai 100% untuk secara efektif mencegah Polio setelah tiga kali penyuntikan, dan aman bagi orang yang sistem kekebalan tubuhnya lemah. Efek samping yang sering terjadi terjadi setelah suntik diberikan adalah rasa sakit dan kemerahan pada titik penyuntikan.
Orang dewasa yang harus mendapatkan serangkaian vaksin Polio adalah mereka yang belum pernah divaksinisasi atau status vaksinisasi tidak jelas.
Pada orang Dewasa dosi vaksinisasi adalah dua dosis pertama dengan jarak waktu antara 1 hingga 2 bulan, dan dosis ketiga antara 6 hingga 12 bulan setelah pemberian dosis kedua.
Beberapa dari orang yang diberikan Vaksin Polio bisa mengalami Alergi. Jika setelah disuntik mengalami Alergi, segera temui dokter.
Reaksi alergi pada orang yang memiliki bawaan alergi mungkin terjadi dan biasanya muncul setelah beberapa menit hingga beberapa jam adalah Pusing, lemas, tenggorokan bengkak, sulit bernapas, pucat, serak, biduran, dan jantung berdetak kencang.