6 Faktor Hambatan Perdagangan Internasional yang Perlu Diketahui

Ada beberapa faktor yang perlu diketahui sebagai Hambatan Perdagangan Internasional, sebagai berikut. Ilustrasi. Ada beberapa faktor penghambat perdagangan internasional yang perlu diketahui.

Perdagangan internasional tidak selalu berjalan mulus. Ada beberapa faktor yang perlu diketahui sebagai hambatan perdagangan internasional.

Dalam arti, perdagangan internasional adalah kegiatan jual beli yang dilakukan oleh dua negara, atau dalam ilmu ekonomi dikenal dengan perdagangan internasional.

Transaksi bisnis ini melibatkan banyak pihak, mulai dari individu, pemerintah dan perusahaan. Bentuk perdagangan internasional umumnya berupa ekspor dan impor.

Hambatan Perdagangan Internasional

 

Oleh karena itu, bisnis antar negara merupakan salah satu cara bagi negara-negara untuk meningkatkan perekonomiannya. Hal ini dikarenakan setiap negara memiliki ketergantungan terhadap barang-barang tertentu yang diperoleh dari negara lain.

Namun demikian, ada beberapa faktor yang dapat menjadi Hambatan Perdagangan Internasional. Jika terhambat, tidak hanya merugikan perekonomian negara, tetapi juga masyarakat yang bekerja di sektor terkait.

6 Faktor Hambatan Perdagangan Internasional

Ada beberapa faktor Penghambatan Perdagangan Internasional yang perlu diketahui. Perdagangan internasional telah hadir dalam kegiatan komersial sejak lama. Mengutip berbagai sumber, faktor-faktor berikut dapat menghambat bisnis Internasional.

1. Kebijakan ekonomi dan politik internasional

Kebijakan ekonomi dan politik antar negara merupakan salah satu penghambat bisnis antar negara.

Pada umumnya setiap negara harus melindungi produk komoditasnya agar tidak didominasi oleh produk luar negeri atau negara lain. Tidak jarang negara memberlakukan kebijakan pembatasan impor atau mengenakan tarif impor.

Pengenaan bea masuk secara tidak langsung akan menghambat penjualan internal pengusaha yang melakukan usaha dengan barang impor. Sementara itu, di sisi lain, tarif impor menguntungkan pelaku usaha kecil dalam negeri karena harga barang yang lebih rendah dari impor (politik dumping).

2. Perbedaan nilai mata uang

Setiap negara memiliki mata uang yang berbeda dengan nilai yang berbeda. Seringkali negara pengekspor hanya ingin produknya dibayar dengan mata uangnya sendiri.

Misalnya, Indonesia mengekspor produk kelapa dan turunannya ke Belanda, sehingga Indonesia ingin produknya hanya dibayar dalam rupiah.

Dalam hal ini, kedua negara umumnya menggunakan mata uang asing lain yang biasa digunakan sebagai pembayaran internasional seperti dolar atau euro.

3. Ada konflik besar di satu negara

Dalam hal ini, konflik mengacu pada situasi politik internal seperti kerusuhan etnis, perang, kudeta, dan sebagainya. Risiko keamanan tanpa jaminan mempengaruhi proses transaksi jual beli.

4. Birokrasi yang produktif

Setiap usaha ekspor dan impor harus melalui birokrasi pemerintah.

Semakin rumit sistem birokrasi, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan ekspor dan impor. Dampaknya, kepercayaan penjual dan pembeli akan berkurang hingga menghambat aktivitas perdagangan.

5. Rendahnya kualitas sumber daya manusia

Tingkat pendidikan mempengaruhi kualitas produksi.

Jika suatu negara kaya akan hasil alam tetapi tidak memiliki sumber daya manusia yang memadai untuk mengolahnya, maka produk yang dihasilkan juga akan bernilai kecil. Hal ini tentunya akan berdampak pada nilai penjualan yang begitu besar sehingga sulit untuk bersaing dengan produk sejenis dari negara lain.

6. Organisasi ekonomi di beberapa daerah

Hambatan lain untuk bisnis Internasional disebabkan oleh fakta bahwa perdagangan khusus atau terbatas pada negara-negara anggota anggota organisasi.

Dengan cara ini, negara asing yang memiliki kualitas produk yang baik tidak dapat menjual produknya ke negara anggota tersebut dan sebaliknya.

Demikian pasal 6 Hambatan Perdagangan Internasional yang mempersulit pelaksanaan kegiatan bisnis antar negara. Selain menyulitkan pedagang, keuntungan yang diperoleh pedagang akan berkurang karena penjualan barang membutuhkan biaya yang lebih tinggi. Demikian semoga artikel ini bermanfaat dan bermanfaat bagi semua pembaca. Salam pembuka.