Cara Menganalisa Trading Saham Wajib di Kuasai Oleh Trader
Cara Menganalisa Trading Saham Dalam berinvestasi, ada banyak strategi investasi yang bisa dijalankan oleh investor. Misalnya, ketika seorang investor bergerak dalam perdagangan forex, analisis teknikal tentu saja menjadi salah satu strategi untuk menentukan tingkat keuntungan yang lebih besar atau kerugian yang lebih rendah yang akan dia dapatkan.
Bahkan, seolah-olah analisa teknikal adalah sesuatu yang sulit, walaupun konsepnya sederhana, seperti melihat grafik yang mengarah ke bawah, Anda dapat menganalisis bahwa grafiknya sedang turun dan akan turun lagi.
Pengertian Trading Saham
Trading Saham adalah transaksi jual beli surat-surat kepemilikan untuk suatu perseroan atau perseroan terbatas dalam jangka pendek. Secara umum jangka pendek yang dimaksud dapat dilihat dari harga pasar harian.
Selain itu, Trading Saham merupakan kegiatan jual beli saham yang bergantung pada fluktuasi harga pasar. Jika Anda pasif saat berinvestasi saham, maka Anda harus lebih aktif dalam trading.
Orang yang memperdagangkan saham disebut juga trader dan berbeda dengan investor karena trader akan lebih aktif dalam menganalisa fluktuasi harga saham setiap harinya dan dari sinilah para trader akan memilih harga saham yang terbaik. Hal ini dimaksudkan untuk dapat mencapai capital gain yang maksimal jika nantinya terjadi penjualan kembali.
Untuk menjadi seorang trader saham, Anda harus selalu menganalisa pasar secara berkala untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dari menjualnya. Karena salah satu kualitas yang harus dimiliki untuk menjadi seorang trader yang sukses adalah mampu menentukan kapan dan kapan waktu dan harga terbaik untuk membeli dan menjual saham.
Cara Menganalisa Trading Saham
1. Kenali trend yang terjadi pada chart
Cara Menganalisa Trading Saham Tentunya untuk mengetahui arah trend, dimana seorang trader harus membuka chart. Dari grafik Anda dapat melihat ke mana arah tren. Trader dapat mempelajari tren jangka pendek, menengah dan rendah untuk dapat dengan percaya diri mengikuti dan mendapat untung dari tren apa pun.
Jika trader telah mempelajari berbagai tren, tentu saja ia dapat memutuskan tren mana yang akan diikuti. Bahkan, trader bisa memilih tren mana yang akan diambil.
Dari mengenali tren ini, trader kemudian dapat menentukan strategi terbaik yang akan diambil, seperti mengambil posisi atau transaksi yang searah dengan tren. Tentu saja, trader bisa mengambil posisi saat tren naik atau tren naik, dan saat tren turun atau turun.
Biasanya, tren naik digunakan untuk menjual atau dengan ‘peluang beli’ (di sisi lain), sedangkan tren turun digunakan untuk membeli atau mencari ‘peluang jual’ (di sisi lain).
2. Menentukan Support dan Resistance
Langkah selanjutnya Cara Menganalisa Trading Saham yang dilakukan trader adalah menentukan level support dan resistance. Trader juga bisa mencari peluang untuk ‘buy’ di area support atau sebaliknya ‘sell’ di area resistance. Sehingga dapat disimpulkan bahwa trader akan mencari posisi buy di area support saat trend sedang dalam posisi naik.
Selain itu, beberapa level support dan resistance dapat digunakan sebagai peringatan bagi para trader. Misalnya, ketika harga tidak sesuai harapan atau support tertembus padahal sudah dalam posisi long, bisa dilakukan tindakan cut-loss.
3. Pemanfaatan Moving Average
Ada indikator yang disebut moving average (MA) yang juga digunakan oleh para trader untuk dapat mengidentifikasi trend yang sedang berlangsung. Pedagang mungkin merasa sulit untuk menggambar garis tren. Pergerakan MA sendiri akan membantu trader untuk dapat mengidentifikasi trend.
Singkatnya, jika seorang trader melihat MA bergerak turun atau turun sedangkan harga juga bergerak di bawah MA, maka dapat dikatakan bahwa trend saat ini adalah downtrend. Sebaliknya.
MA sendiri bisa berfungsi sebagai support dan resistance. Misalnya, jika MA berada di atas pergerakan harga, maka ia bertindak sebagai resistance dan sebaliknya, jika berada di bawah harga, ia bertindak sebagai support.
4. Memfilter dengan Indikator Osilator
Cara Menganalisa Trading Saham indikator isolator memberikan gambaran kondisi pasar yang mengarah pada kondisi jenuh beli atau jenuh beli dan jenuh jual atau jenuh jual. Kondisi overbought berarti situasi dimana harga sudah tinggi.
Seringkali overbought juga diikuti oleh pergerakan harga ke bawah. Sedangkan oversold berarti keadaan dimana harga dianggap rendah. Seringkali oversold juga diikuti oleh kenaikan harga.
Trader akan melihat apakah indikator isolator mengarah ke overbought atau oversold. Saat mengarah ke overbought, trader akan menunggu konfirmasi sinyal jual, sedangkan saat oversold, trader akan menunggu konfirmasi sinyal beli.
5. Menentukan Stop Loss dan Target Profit
Cara Menganalisa Trading Saham Trader juga akan membuat level stop-loss dan target profit dari suatu transaksi yang dilakukan. Trader tidak boleh melupakan aturan risiko, reward, dan rasio saat menentukan stop loss dan target profit.
Dalam aturan ini, stop loss atau risiko keraguan tidak boleh lebih besar dari target profil. Aturan ini tidak boleh dilanggar oleh pedagang.
Cara Kerja trading saham
Saat bermain saham, trading saham juga menjadi pilihan yang tidak kalah populernya dengan investasi saham. Bisnis Trading Saham sendiri memiliki arti sebagai kegiatan jual beli saham dengan memanfaatkan fluktuasi harga pasar setiap harinya.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipahami tentang cara kerja Trading Saham:
1. Jangka Waktu Pendek
Perbedaan antara Trading Saham dan investasi adalah kerangka waktunya; dimana fokus investasi adalah waktu dengan tempo jangka panjang, sedangkan trading adalah transaksi jangka pendek. Ini menciptakan perbedaan dalam strategi, prinsip, dan tindakan. Artinya, transaksi saham investor tidak relatif singkat seperti yang dilakukan trader.
2. Lebih rentan terhadap analisis teknikal daripada fundamental
Jika Anda lebih pasif dalam berinvestasi saham, sedangkan dalam Trading Saham Anda akan lebih aktif. Hal ini karena sebagai trader saham Anda perlu memberikan diri Anda waktu untuk menganalisa pasar dan memutuskan waktu dan harga terbaik untuk melakukan transaksi saham.
Analisis yang akan digunakan juga harus dapat menyeimbangkan periode waktu yang dipilih. Artinya trader harus bisa menemukan solusi terbaik dalam jangka waktu yang lebih cepat dari yang digunakan investor, yaitu analisa teknikal.
Analisis ini dapat membantu trader melihat pergerakan saham dalam jangka pendek. Ini karena perdagangan lebih sensitif terhadap sentimen pasar dan kondisi pasar daripada fundamental perusahaan.
Oleh karena itu, analisis yang dilakukan harus lebih teliti dan detail pada semua faktor risiko. Karena hanya dengan begitu Anda bisa mendapatkan capital gain terbaik dari selisih harga yang terjadi saat Anda membeli saham dan saat Anda menjualnya.
3. Menggunakan prinsip beli dan jual
Cara kerja pedagang saham adalah membeli saham pada harga tertentu dan akan menjualnya dalam jangka waktu yang relatif singkat selama nilai saham berada dalam kisaran yang diinginkan pedagang.
Jadi seorang trader tidak akan terlalu lama menahan aset saham yang dibelinya dan langsung menjualnya secepat mungkin saat melihat peluang untuk bisa menjualnya dengan harga yang lebih tinggi dari harga beli sebelumnya.
Trader biasanya mengharapkan pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan dengan investasi biasa. Atau dengan kata lain, Trading Saham menggunakan sistem jual beli layaknya bisnis saham.
Akhir Kata
Cara Menganalisa Trading Saham di atas diambil dari para trader forex yang sangat memahami analisa teknikal. Kelihatannya agak rumit jika tidak dipahami dari pelajaran dasar tentang forex dan strategi investasi forex. Jika Anda sudah memahami pelajaran dasar, maka yang lain juga dapat dengan mudah dipahami. Demikian Cara Menganalisa Trading Saham Wajib di Kuasai Oleh Trader