Definisi Dan Sejarah Cloud Computing
Pengertian Cloud Computing
Cloud Computing dalam bahasa Indonesia berarti Komputasi Awan. “Komputasi” didefinisikan sebagai campuran teknologi komputer, dan “cloud” adalah simbol dari perkembangan Internet.
Biasanya, definisi komputasi awan didefinisikan sebagai daftar teknologi alami yang membentuk lingkungan. Men Roundtree, Derrick; Castrillo, 2014 memperkirakan bahwa rangkaian teknologi bukanlah komputasi awan.
Komputasi awan adalah cara baru untuk menghitung di mana komponen saling melengkapi dan seringkali mereka menggunakan ide untuk menjual produk rilis online.
Biasanya, istilah Cloud Computing berarti menyimpan dan mengakses suatu informasi serta aplikasi dari Internet ke tempat lain atau menggunakan komputer dari disk komputer kita. Persyaratan utama Cloud Computing adalah memiliki koneksi internet untuk mengakses informasi.
Menurut K. Chandrasekary, pada tahun 2018, dengan menggunakan Cloud Computing, Anda dapat mengakses informasi ataupun aplikasi di mana saja, kapan saja dan juga di perangkat apa saja.
Menurut Sullivan pada tahun 2009 dalam bukunya Definitive Guide to Cloud Computing, Cloud Computing adalah model untuk menyediakan layanan yang mudah digunakan kepada pengguna dengan server standar, ukuran kecil, dan manajemen layanan. Organisasi dapat menggunakan layanan TI ini untuk membantu mereka mengelola aktivitas bisnis mereka.
Herwin Anggeriana pada tahun 2011 dalam jurnal “Cloud Computing: Cloud Computing” meneliti Cloud computing sebagai cara baru untuk menyebarkan berita, di mana berbagai pihak dapat mengembangkan aplikasi SOA (Service Oriented Architecture) dan layanan online.
Pengguna cloud dapat mengakses layanan di berbagai perangkat, seperti PC, laptop, dan ponsel, tanpa memerlukan berbagai infrastruktur. Pengusaha hanya menyewa “infrastruktur” dari penyedia luar.
Penyedia TI memberikan layanan kepada pengguna situs Cloud dalam bentuk tagihan. Layanan data disimpan di banyak server cloud, serta server pusat data.
Sejarah Cloud Computing
Di masa lalu, Cloud computing adalah jawaban atas proses peninjauan bertahap. Gagasan untuk menghubungkan sumber daya komputer di seluruh dunia diyakini berasal dari tahun 1960-an dengan “Jaringan Komputer Intergalaksi” JCR Licklider.
Ia juga merupakan pendiri Association of Advanced Research Agencies (ARPANET) pada tahun 1969. Saat itu, ia memiliki keinginan agar setiap orang di dunia dapat mengakses dan mengakses program dan informasi dari sa. Kapanpun dan dimanapun.
Namun berbeda pandangan dari Herwin Anggerian dalam bukunya Cloud Computing: Cloud Computing. Baginya, konsep Cloud Computing sudah ada sejak tahun 1960-an.
Pada saat itu, John McCarthy, seorang ilmuwan komputer di Massachusetts Institute of Technology (MIT), juga dikenal sebagai salah satu pendiri seni teknologi, menyarankan agar jaringan komputer “suatu hari” diubah menjadi tindakan infrastruktur publik. seperti listrik dan telepon. ”
Secara default, komputasi Cloud tumbuh dengan Internet. Anda dapat melihat bahwa revolusi internet adalah cara utama untuk menggunakan teknologi.
Pada tahun 1990-an, perusahaan telekomunikasi mulai menyediakan layanan VPN melalui jaringan pribadi, yang berkualitas tinggi, tetapi murah. Untuk menyeimbangkan penggunaan server, koneksi Internet digunakan dan diagram cloud digunakan sebagai tanda perbedaan antara penyedia dan pengguna. Pada dasarnya, komputasi awan meningkatkan batas untuk menyertakan server dan infrastruktur.
Akhirnya pada tahun 1995, Larry Ellison, pendiri Oracle, muncul dengan ide jaringan komputer sebagai kampanye melawan Microsoft, yang saat itu didominasi oleh Komputer Office di Windows 95.
Ellison memiliki gagasan bahwa pengguna tidak memerlukan perangkat lunak sistem untuk berjalan di komputer mereka, melainkan komputer desktop yang menggantikan komputer desktop. Namun pada akhirnya, inovasi menghilang karena kualitas jaringan yang tidak memadai, dan pengguna beralih ke opsi desktop.
Dengan peningkatan kinerja hardware di akhir tahun 90-an, lahirlah ide lama tentang jaringan komputer, yaitu Service Provider Program (ASP) yang menyediakan akses ke aplikasi online tertentu. Perkembangan ide ini disebabkan oleh munculnya berbagai layanan untuk penerimaan dan penggunaan bahasa pemrograman.
Pada akhirnya, sebuah fitur baru bernama Cloud Computing muncul, yang tidak didasarkan pada sistem operasi tertentu, dan hanya membutuhkan akses ke Internet dan alamat web untuk menjalankan aplikasi yang diperlukan.
Popularitas Cloud Computing tumbuh dengan perangkat lunak Salesforce.com sebagai layanan (SaaS) pada tahun 1999. Pendekatan manajemen hubungan pelanggan (CRM) ini dianggap sebagai perangkat lunak online pertama dari jenisnya.
Terus berkembang pada tahun 2005, Amazon Services meluncurkan teknologi Elastic Cloud Computing (EC2), Google App Engine, dan IBM Green Cloud Initiative. Ada layanan online yang menjual dan memungkinkan individu atau usaha kecil untuk menyewa server untuk menjalankan aplikasi mereka.
Ada juga pemain kunci di Indonesia yang mengelola perusahaan berbasis cloud seperti BUMN PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk. Telkom menyediakan layanan Cloud untuk memenuhi kebutuhan pengguna.