Nationalnobu Bank, juga dikenal sebagai Bank Nobu, adalah bank milik negara yang beroperasi di Jakarta.

Dimulai oleh PT Bank Alfindo Sejahter milik Alfi Gunawan, pendiri Ades, yang didirikan pada tahun 1989. Pada tahun 2007 berganti nama menjadi PT Bank Nationalnobu.

Mampu melaksanakan konstruksi Bank Indonesia, Alfi Gunawan juga menjual Bank Nasional Nobu kepada Grup Lippo yang didirikan oleh Mochtar Riada pada tahun 2010. Hal ini menunjukkan bahwa Grup Lippo telah kembali ke dunia perbankan setelah rilis bank Lippo dibeli oleh pemerintah. itu kemudian dijual di Swiss Asia, kemudian dijual oleh Khazanah Berhad. Setelah penjualan, Lippo Bank bergabung dengan CIMB Bank Niaga

Mochtar Riads dari PT Kharisma Buana Nusantara (Lippo Group) menggelontorkan total modal sebesar Rs 60 miliar yang merupakan pemegang saham utama (69,2%) dan sisanya 30,8% akan dimiliki oleh Yantona Nio, direktur Pikko. Pemegang saham saat ini adalah (setelah IPO): PT Kharisma Buana Nusantara atau Mochtar Riady naik 24,12%, Nio Yantony 9,65%, PT Prima Cakrawala Sentosa 5,08%, PT Lippo General Tbk 5 0,08% dan PT Putera Mulia Indonesia 4,06% 52% dari populasi.

Pada akhir 2011, kantor pusat Bank Nobu pindah dari Jembatan Lima ke Graha Granadha ke Jendral Sudirman. Ia kemudian pindah ke Plaza Semanggi Lt. UG no 9, Jln. Jenderal Sudirman Kav.50, Jakarta. Suasana bersih dan lapang di lantai UG inilah yang paling banyak menarik pengunjung. Bank Nasional fokus pada transaksi MMSP. Perusahaan melakukan IPO pada 20 Mei 2013, memberikan publik 52% saham.

Perusahaan ini telah menjadi bank Forex sejak 2014.

Sejarah Bank Nobu

Pada tahun 2008, Lippo resmi kalah dari Lippo Bank. Dua tahun kemudian, Lippo mulai berperilaku baik di dunia perbankan dengan membeli Bank Nobu. Pada saat itu, Bank Nobu adalah satu-satunya bank kecil pada saat pembeliannya dengan satu kantor pusat di Jembatan Lima, barat Jakarta.

Bank Nobu sebelumnya bernama Bank Alfindo Sejahtera. Bank tersebut dimiliki oleh Alfi Gunawan yang juga pemilik perusahaan air minum Ades Minerval, melalui PT Gunawan Sejahter. Pada saat itu, Bank Nobu membutuhkan bantuan untuk mengembangkan usahanya. Selamat datang di tim Lippo. Bank Nobu sekarang memiliki tempat yang bagus di gedung-gedung Granada.

Setelah menguasai Lippo, aset Bank Nobu meningkat. Pada tahun 2011, nilai bersihnya hanya mencapai 333,83 miliar, pada tahun 2015 meningkat menjadi 6,703 triliun. Demikian pula laba perusahaan pada tahun 2011 hanya sebesar $1,92 miliar, meningkat sebesar $18,21 miliar pada tahun 2015.

Jumlah yang disumbangkan dan meningkat dari hanya Rs 162,77 miliar pada tahun 2011 menjadi Rs 3,482 triliun pada tahun 2015. Demikian pula jumlah orang lain yang mengumpulkannya meningkat secara signifikan dari Rs 200,14 miliar menjadi Rs 4,801 triliun.

Dengan pesatnya perkembangan yang dipimpin oleh Lippo Bank, kecil kemungkinan Bank Nobu akan menjadi alat untuk memulihkan Mochtar Riads di dunia perbankan.

Struktur Kepemilikan

Struktur Pemegang Saham dan Kepimilikan dari Bank Nobu :

1. PT. Karisma dari Buana ke Nusanta 22,53%
2. PT. Prima Cakrawala Sentosa 19,58%
3. PT. Toserba Matahari Tbk. 16,40%
4. OCBC Securities Pte. NS. z o.o. 12,21%
5. Nomura Securities Co. NS. z o.o. 10.00%
6. PT. Asuransi Umum Lippo Tbk. 7.60%
7. Komunitas (masing-masing kurang dari 5%) 11,68%

Produk dan Layanan

1. Laku Pandai
2. Kartu debit Nobu Mastercard
3. Nobu Savings
4. Nobu Junior
5. Nobu Payroll
6. Nobu Savings Plan
7. Nobu Ekonomi
8. Nobu Deposit
9. Nobu Giro
10. Nobu Savings Dollar
11. Nobu Deposit Dollar
12. Nobu Giro Dollar
13. Program Tabungan dan Investasi Nobu (NSIPs), Reksa Tabungan dan Reksa Dana
14. Agen Penjual Reksa Dana
15. Bancassurance
16. Nobu Loan
17. Kredit Modal Kerja (pinjaman rekening koran, demand loan)
18. Kredit Investasi (pinjaman tetap angsuran)
19. Kredit Konsumsi (KPR, KPM)
20. Nobu Card
21. Nobu Direct
22. Nobu www.banking
23. Nobu Virtual Account
24. Nobu e-Money
25. Nobu Link
26. Nobu ePay
27. Nobu QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard)
28. Nobu Mobile