Pengertian Kegiatan Distribusi: Tujuan, dan Manfaatnya dalam Bisnis

Singkatnya, aktivitas distribusi adalah proses distribusi yang mencakup pengiriman atau proses pengiriman ke banyak orang atau beberapa lokasi. Dalam bisnis, kegiatan distribusi dilakukan untuk memperlancar proses pengiriman dan juga pendistribusian barang atau jasa dari produsen ke konsumen.

Kegiatan distribusi
www.yuksinau.id

Penyelenggara kegiatan distribusi yang disebut distributor memiliki tanggung jawab sebagai fasilitator agar setiap konsumen dapat memperoleh barang atau jasa dari produsen. Distributor biasanya membeli barang dari produsen terlebih dahulu untuk kemudian dapat dijual kembali kepada konsumen. Distributor harus mampu memproduksi suatu produk atau jasa sehingga dapat didistribusikan secara luas berdasarkan kebutuhan yang ditargetkan.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Aktivitas Distribusi erat kaitannya dengan kegiatan pemasaran.

Pengertian Kegiatan Distribusi menurut para ahli

Untuk memudahkan pengenalan dan pemahaman segala sesuatu yang berhubungan dengan distribusi, ada baiknya mengetahui definisi distribusi terlebih dahulu. Para ahli yang berbeda mengungkapkan makna dan bobot masing-masing dalam distribusi interpretasi.

Soekartawi

Soekartawi memiliki pandangan yang sedikit berbeda tentang pentingnya Aktivitas Distribusi. Dalam pandangannya, distribusi lebih mungkin untuk terlibat dalam kegiatan yang dapat membuat barang atau jasa dapat diterima oleh konsumen akhir.

Dari pengertian tersebut terlihat bahwa distribusi tidak hanya menjangkau konsumen industri yang menggunakan barang atau jasa tersebut untuk menghasilkan barang atau jasa lain. Titik akhir Aktivitas Distribusi adalah barang atau jasa diterima atau digunakan oleh konsumen, bukan untuk dijual kembali.

Basu Swastha

Basu Swastha adalah seorang ahli manajemen yang mendefinisikan Aktivitas Distribusi sebagai saluran pemasaran yang digunakan oleh produsen produk (disebut produsen) untuk memasok produknya ke konsumen (baik konsumen pribadi maupun konsumen industri).

Dalam definisi ini, distribusi berarti saluran yang dibuat atau dibuat oleh produsen, sedangkan konsumen (pribadi atau industri) menerima barang atau jasa dari saluran tersebut.

Alex S. Nitisemito

Alex S. Nitisemito juga memiliki definisi yang berbeda tentang Aktivitas Distribusi. Alex menekankan peran distributor dalam proses distribusi. Alex melihat kegiatan distribusi sebagai lembaga penyalur atau distributor yang kegiatannya menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

Definisi Alex S. Nitisemito ini menggarisbawahi pentingnya memiliki distributor dalam proses produksi dan konsumsi barang dan jasa. Distributor tidak hanya saluran yang dibuat oleh produsen, tetapi dapat secara mandiri menampilkan diri sebagai lembaga terpisah di luar produsen dan konsumen.

Jenis-jenis Kegiatan Distribusi

1. Langsung

Aktivitas Distribusi langsung dilakukan oleh produsen kecil untuk meminimalkan biaya distribusi. Produsen dapat menjual produk tersebut secara langsung kepada konsumen, khususnya dengan memasarkan, menjual dan mengirimkan produknya.

2. Tidak Langsung

Jenis distribusi kedua adalah distribusi tidak langsung. Di sini, produsen hanya fokus mengandalkan jasa distributor, yaitu grosir atau pengecer. Bisnis distribusi tidak langsung ini biasanya digunakan oleh perusahaan besar untuk menjangkau pasar yang lebih besar.

3.Semi-langsung

Aktivitas Distribusi semi-langsung adalah kegiatan yang mengacu pada jalur distribusi tertentu. Proses ini menggunakan produsen untuk mengontrol distributor, seperti distribusi barang mahal dan mewah.

Contoh kegiatan distribusi

Ada banyak contoh Aktivitas Distribusi yang dapat dengan mudah kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

  • Produsen makanan yang memasarkan produknya secara online dan mengirimkannya langsung ke konsumen.
  • Petani yang menjual hasil panennya ke pedagang sayur, yang kemudian menjual kembali sayurannya ke konsumen.
  • Penjualan online tiket kereta api atau bus.
  • Hewan peliharaan dijual oleh peternak langsung ke konsumen di festival pengorbanan.
  • Kendaraan dipasarkan oleh produsen melalui dealer atau showroom.
  • Konsumen membeli produk perkebunan langsung dari petani.
  • Konsumen membeli tiket film atau pertunjukan melalui aplikasi online.
  • Penjualan furniture atau peralatan rumah tangga dari produsen melalui agen/reseller ke konsumen.

Tujuan dari kegiatan distribusi

Seperti yang telah disebutkan di awal artikel ini, tujuan dari Aktivitas Distribusi bukan hanya sekedar menyalurkan produk atau jasa dari produsen ke konsumen, tetapi masih banyak lagi tujuan lainnya.

1. Untuk memudahkan konsumen mendapatkan barang/jasa

Tujuan utama kegiatan distribusi adalah untuk memudahkan konsumen memperoleh barang atau jasa, karena tidak semua konsumen memiliki akses langsung ke produsen. Dengan Aktivitas Distribusi, konsumen bisa mendapatkan barang yang mereka butuhkan. Selain itu, kegiatan ini juga memastikan barang yang diterima konsumen sesuai dengan harapan.

2. Sebagai jaminan proses produksi

Jika kegiatan distribusi dilakukan dengan alur yang baik, maka akan dapat menjaga keterkaitan antar suatu proses produksi sehingga barang tidak menumpuk terlalu lama di gudang. Semakin banyak konsumen yang menerima atau membutuhkan barang maka akan semakin cepat proses produksinya. Produksi barang hanya dapat dilanjutkan jika barang yang diproduksi sebelumnya telah diterima oleh konsumen.

Ini biasanya hanya berlaku untuk produsen besar dan menengah, karena produsen kecil umumnya menjual langsung ke konsumen untuk mempersingkat saluran distribusi mereka.

3. Agar Barang/Jasa Lebih Berguna

Produsen memproduksi barang dan jasa untuk tujuan digunakan oleh konsumen. Namun, jika tidak didistribusikan tepat waktu, konsumen tidak akan bisa mendapatkan manfaat dari barang atau jasa tersebut.

4. Pemerataan Produk ke Seluruh Wilayah

Aktivitas Distribusi dapat membantu produsen menjangkau wilayah pemasaran yang lebih luas. Dengan cara ini, produsen dapat menjangkau lebih banyak konsumen yang jauh dari tempat produksi.

5. Pemeliharaan dan pengembangan kualitas produksi

Tujuan dari kegiatan distribusi lainnya adalah untuk memastikan bahwa produsen dapat terus mempertahankan proses produksinya. Aktivitas Distribusi juga bertujuan agar produsen dapat memperoleh data yang berkaitan dengan barang atau jasa yang dihasilkannya.

6. Peningkatan nilai jual barang

Kegiatan pendistribusian juga bertujuan untuk meningkatkan nilai jual barang. Dalam suatu proses distribusi, jarak pengiriman barang dari produsen ke konsumen termasuk dalam biaya produksi yang akan mempengaruhi harga jual di pasar. Ada banyak contoh tentang ini, banyak artefak yang harganya naik di udara setelah didistribusikan di tempat-tempat yang jauh dari distributor.

Manfaat Kegiatan Distribusi

  • Memastikan barang atau jasa lebih bermanfaat dan dapat digunakan dengan benar oleh konsumen. Tanpa Aktivitas Distribusi, barang tidak dapat digunakan oleh konsumen.
  • Menjamin kesinambungan dalam proses produksi. Aktivitas Distribusi memastikan barang dapat beredar dengan baik dan tidak menumpuk di gudang.
  • Memungkinkan konsumen untuk dengan mudah mendapatkan barang dan jasa yang mereka butuhkan. Untuk beberapa produk, konsumen tidak dapat memperolehnya langsung dari produsen dan memerlukan distributor sebagai perantara pendistribusian barang atau jasa.
  • Memastikan barang atau jasa sampai kepada konsumen yang membutuhkan dalam kondisi baik. Proses ini juga dimulai ketika promosi dan pemasaran dilakukan.

Kesimpulan

Kegiatan distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menggabungkan proses produksi dan proses konsumsi. Tujuan utama dari kegiatan distribusi adalah untuk dapat mendistribusikan barang-barang yang dihasilkan oleh produsen kepada konsumen.

Penulis Aktivitas Distribusi ini disebut distributor. Kegiatan ini diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu distribusi langsung, tidak langsung dan semi langsung, yang memiliki contoh dari masing-masing Aktivitas Distribusi.

Dapat juga disimpulkan apa saja keuntungan dari Aktivitas Distribusi dalam bisnis. Salah satunya adalah dapat memastikan proses produksi tetap berjalan dan memastikan barang atau jasa dapat sampai ke tangan konsumen dengan aman.